Thursday, May 9, 2013

TEORI SISTEM ANTRIAN


2.1         Pengertian Model yang Digunakan
Dalam dunia usaha sering kali terjadi orang-orang, barang-barang, komponen-komponen harus menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. Fenomena menggu tersebut sering disebut dengan antrian yang terus berkembang, karena fasilitas pelayanan adalah relatif  mahal untuk memenuhi permintaan pelayanan dan sangat terbatas (Zulian Yamit, 1993).
Teori antrian ini pertama kali diciptakan oleh A. K. Erlang yang adalah seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan yang cukup pesat, terutama setelah berakhirnya perang dunia ke-II. (Zulian Yamit, 1993). Suatu cara dimana individu-individu dari populasi memasuki sistem, disebut pola kedatangan (arrival patern). Individu-individu mungkin datang dengan tingkat kedatangan (arrival rate) yang konstan maupun acak/ random (yaitu berapa banyak individu-individu per periode waktu). Tingkat kedatangan produk-produk yang bergerak sepanjang lini perakitan produksi massa mungkin konstan, sedang tingkat kedatangan telepon calls sangat sering mengikuti suatu distribusi probabilitas poisson.
Suatu antrian ialah garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Studi matematikal dari kejadian atau gejala garis tunggu ini adalah teori antrian. Dalam teori ini baris-baris penungguan terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan tersebut. Sehingga apabila pelayanan terlalu banyak, akan menimbulkan ongkos yang besar, sebaliknya, jika kapasitas pelayanan kurang, akan menimbulkan baris penundaan dalam waktu yang lama dengan ongkos yang mahal pula nantinya. Hal ini berdampak pada kelangsungan perusahaan ” Yang menjadi tujuan dari teori antrian ini adalah tercapainya keseimbangan antara ongkos pelayanan dengan ongkos yang disebabkan oleh adanya waktu menunggu” (Tjutju Tarliah D. – Ahmad D., 1992). Sama dengan memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam sistem. Kapasitas sistem mungkin terbatas, atau mungkin juga tidak terbatas. Anggapan ini adalah hampir umum karena perumusan sumber masukan yang tak terbatas lebih sederhana daripada sumber yang terbatas.
Teori antrian adalah teori-teori yang menyangkut studi matematis dari barisan atau barisan pengguna. Antrian ini terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggrakan pelayanan itu, sehingga pelanggan ( customer ) yang datang tidak segera mendapatkan pelayanan. (menurut Tjutju Tarliah D. dan Ahmad D 1994,; P. Siagian 1987). Dalam kehidupan sehari-hari kejadian ini sering ditemukan. Misalnya seperti terjadi pada loket pembayaran, loket bioskop, loket kereta api, loket teller bank, pada dermaga pelabuhan, telepon jarak jauh, tempat praktek dokter, pompa minyak, pada pelanggan restoran yang menunggu pesanan, kedatangan pesanan barang digudang, dan lain-lain.
Sistem antrian ini dapat dibagi menjadi dua komponen, yang pertama adalah Antrian yang memuat langganan berupa satuan-satuan yang merupakan pelayanan, sebagai contoh adalah pembeli, pasien, mahasiswa, dan banyak lagi, yang kedua adalah Fasilitas pelayanan yang merupakan pelayanan dan saluran pelayanan, sebagai contoh adalah pompa minyak dan pelayanan, loket bank, teller, dan sebagainya.
Banyak sistem antrian dapat menampung jumlah individu-individu yang relatif besar, tetapi ada beberapa sistem yang mempunyai kapasitas yang terbatas. Bila kapasitas antrian menjadi faktor pembatas besarnya jumlah individu yang dapat dilayani dalam sistem secara nyata, berarti sistem mempunyai kepanjangan antrian yang terbatas (finite) dan model antrian terbatas harus digunakan untuk menganalisa sistem tersebut. Sebagai contoh sistem yang mungkin mempunyai antrian yang terbatas adalah jumlah tempat parkir atau station pelayanan, jumlah tempat minum dipelabuhan udara, atau jumlah tempat tidur dirumah sakit. Secara umum model antrian terbatas lebih kompleks daripada sistem antrian tak terbatas (infinite).
Umumnya setiap orang pernah mengalami kejadian antrian dalam hidupnya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa antrian sudah menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Sesungguhnya semua system ini dapat dirancang lebih efesien dengan menggunakan teori antrian.
System antrian yang terjadi bisa sederhana atau komplek. Untuk semua system yang komplek membutuhkan analisa yang menggunakan simulasi sedangkan untuk yang sederhana bisa ditentukan dengan metode analitik saja, pada umumnya system antrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang berbeda-beda dimana teori antrian dan simulasi antrian diaplikasikan secara luas. Klasifikasi menurut Hiller dan Lieberman adalah sebagai berikut :
1.         Sistem Pelayanan Komersial
System pelayanan komersial merupakan system antrian uang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dimana pelanggan memperoleh pelayanan dari organisasi-organisasi komersial. Beberapa dari system ini menyangkut pelayanan dari orang ke orang pad suatu lokasi yang tepat, seperti misalnya supermarket, tempat potong rambut, bank, pompa bensin, restoran, dan lain-lain.
2.         Sistem Pelayanan Bisnis-Industri
Beberapa tahun terakhir teori antrian telah diterpkan juga dalam banyak system pelayanan bisnis industri, misalnya mencakup lini produksi, system material handling, system pergudangan dan sistem-sistem informasi komputer.
3.         Sistem Pelayanan Transportasi
System pelayanan transportasi mencakup system pelayanan jasa pengankutan suatu peusahaan atau industri kesatuan tujuan tertentu. Beberapa dari system ini pelanggannya berupa kendaraan (alat angkat), contoh mobil-mobil yang menunggu di gerbang tol ataupun lampu merah, truk yang menunggu untuk dimuati atau dibongkar muatannya. Peswat yang menunggu untuk mendarat di bandara, contoh yang lebuh spesifik lagi dari system semaca ini adalah tempat parkir, dalam hal ini, mobil–mobil sebagai pelanggan yang akan datang akan pergi ketempat parkir lain jika tempat parkir lain tersebut sudah penuh.
4.         Sistem Pelayanan Sosial
Dewasa ini teori antrian diterapkan pula pada system-sistem pelayanan social. Suatu cara dimana individu-individu dari populasi memasuki sistem, disebut pola kedatangan (arrival patern). Individu-individu mungkin datang dengan tingkat kedatangan (arrival rate) yang konstan maupun acak/ random (yaitu berapa banyak individu-individu per periode waktu). Tingkat kedatangan produk-produk yang bergerak sepanjang lini perakitan produksi massa mungkin konstan. Anggapan ini adalah hampir umum karena perumusan sumber masukan yang tak terbatas lebih sederhana daripada sumber yang terbatas. Suatu populasi dinyatakan besar bila populasi tersebut besar dibanding dengan kapasitas sistem pelayanan. Sebagai contoh, suatu masyarakat kecil yang terdiri dari 10.000 orang mungkin akan menjadi suatu populasi yang tak terbatas bagi sebuah pengecer tetapi mungkin tidak cukup besar bagi 100 shopping center yang ada. System-sistem pelayanan social merupakan system pelayanan yang dikelola oleh kantor-kantor dan jawatan-jawatan local maupun nasional misalnya system peradilan dengan pengedalian sebagai fasilitas pelayanan, hakim sebagai pelayanan dan perkara-perkara yang mununggu untuk disidangkan sebagai pelanggan. Contoh yang lain misalnya menyangkut system pemeliharaan kesehatan, kantor tenaga kerja, dan sebagainya .
dari system ini pelanggannya berupa kendaraan (alat angkat), contoh mobil-mobil yang menunggu di gerbang tol ataupun lampu merah, truk yang menunggu untuk dimuati atau dibongkar muatannya. System antrian yang terjadi bisa sederhana atau komplek. Untuk semua system yang komplek membutuhkan analisa yang menggunakan simulasi sedangkan untuk yang sederhana bisa ditentukan dengan metode analitik saja, pada umumnya system antrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang berbeda-beda dimana teori antrian dan simulasi antrian diaplikasikan secara luas. Peswat yang menunggu untuk mendarat di bandara.
Struktur sistem antrian dapat digambarkan bahwa himpunan para pelanggan yang tiba di suatu sarana pelayanan serta suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan dan pemrosesan masalahnya


DOWNLOAD FULL PAGE

No comments:

Post a Comment